Tanggap Tsunami

Apakah Tsunami?

Tsunami bisa didefenisikan sebagai ombak besar yang tercipta akibat adanya gempa besar di bawah laut atau akibat adanya longsoran material ke dalam lautan. Waktu tiba ombak tsunami yang diakibatkan oleh gempa yang dekat ke pinggir pantai bisa dalam hitungan menit.

Ketika gelombang ombak tersebut mencapai pantai berkedalaman rendah, tinggi gelombang tsunami bisa naik beberapa meter atau, -walau jarang-, bisa hingga puluhan meter. Gelombang besar ini menabrak pantai dengan gaya yang sangat merusak. Orang-orang yang ada di pantai atau yang tinggal di dekat pantai yang datarannya rendah harus sadar dan peduli bahwa tsunami setelah sebuah gempa besar bisa mencapai mereka dalam hitungan menit.

Lebih jauh tentang tsunami dapat dibaca di link ini

Bahaya tsunami bisa terjadi berjam-jam setelah sebuah gempa besar. Tsunami bisa terjadi oleh sebuah gempa besar yang sangat jauh jaraknya dari sumber gempa. Ketika menuju pantai, gelombang tsunami bisa merambat dengan kecepatan hingga 700 km/jam (bayangkan, bisa lebih atau hampir sama dengan kecepatan jet penumpang), dan tiba dalam beberapa jam setelah gempa. The International Tsunami Warning terus menerus memonitor gempa dengan Magnitude lebih besar dari 6.5 di Samudera Pasifik dan bagian laiinya di dunia ini. Jika terdeteksi, maka peringatan dini akan diterbitkan kepada pemerintah lokal yang bertanggung jawab untuk melakukan evakuasi keselamatan apabila diperlukan.

Mengapa Perlu Siaga terhadap Tsunami?

Ingatlah, semua tsunami potensial sangat membahayakan. Sebagai contoh 24 kejadian tsunami mengakibatkan kerusakan di Amerika dalam rentang 200 tahun. Di Indonesia, kita bisa belajar dari tsunami akibat gempa Flores, Pangandaran, dan gempa Sumatera yang mengakibatkan 230.000 orang tewas di berbagai Negara akhir tahun 2004.

Ketika tsunami mencapai pantai, tsunami dapat mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar dan kerusakan  berat pada harta milik. Kejadian tsunami terakhir yaitu akibat Gempa Honshu pada tanggal 11 Maret 2011 direkam secara langsung oleh Televisi NHK Jepang dapat dilihat pada video berikut.

Video Tsunami Gempa Honshu, Maret 2011

Tsunami dapat merambat sepanjang daratan pantai, sungai dan bahkan bisa jauh mencapai arah daratan dengan kecepatan lebih besar dibanding di pantai.

Tsunami dapat terjadi kapan saja!

Bagaimana Melindungi Diri sendiri dari Tsunami?

Jika anda merasakan gempa besar ketika berada di tengah-tengah komunitas pantai, anda mungkin hanya mempunyai waktu dalam hitungan menit hingga tsunami datang. Jangan menunggu peringatan resmi. Setelah terlebih dahulu mengamankan diri anda dari bahaya benda-benda jatuh akibat gempa, segera menjauhi air dan lari menuju tempat yang lebih tinggi. Jika daerah sekitar pantai relatif datar, segera lari menjauhi pantai ke arah daratan sejauh mungkin. Jika sudah aman, hidupkan radio untuk mendengarkan informasi gempa, tsunami, dan rencana tanggap darurat pemerintah.

Jika anda mengetahui suatu daerah dimana anda berada pernah mengalami tsunami akibat suatu gempa yang sangat jauh dari daerah tersebut, anda sebaiknya siaga. Meskipun tidak ada goyangan gempa, sebaiknya anda tetap awas dengan selalu mendengar informasi radio atau televisi untuk mengetahui apakah ada kejadian gempa yang dapat mengakibatkan tsunami. Biasanya peringatan dini akan memberikan daerah-daerah yang akan terkena bahaya tsunami. Dengan demikian, anda akan mempunyai waktu yang lebih lama untuk melakukan evakuasi diri.

Sumber Informasi Terbaik tentang Tsunami

Sumber Informasi yang Tepat untuk Bahaya Tsunami dapat diakses dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Untuk lebih jelasnya kita dapat mengakses setiap saat informasi gempa terkini dan potensi tsunami di situs BMKG.

Di beberapa tempat, seperti di Hawai sudah ada Sirene Pertahanan Sipil. Jika sirene tersebut berbunyi, maka biasanya biasanya radio dan televisi pada saat bersamaan menyiarkan informasi gawat darurat dan langkah-langkah keselamatan yang perlu dilakukan.

Pada tanggal 11 November 2008 Indonesia meluncurkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Dengan bekerja sama dengan 5 negara, sistem peringatan dini gempa ini diharapkan bisa langsung memberikan informasi darurat dalam waktu 5 menit. Sirene-sirene peringatan dini sudah ditempatkan di enam propinsi yang potensial terkena bahaya tsunami. Misalnya Sumatera Barat, memiliki 6 sirene peringatan dini.

Lebih jauh tentang system peringatan dini di Indonesia dapat dilihat di sini dan di sini

Sistem yang sudah baku menganjurkan kita selalu siap sedia dengan radio portable sewaktu bepergian. Mengapa memakai radio dianjurkan? Karena radio masih bisa beroperasi dengan batere, dan sangat mudah dibawa. Pada saat kejadian gempa mungkin saja listrik sudah mati dan alat komunikasi lain yang terganggu akibat ketiadaan listrik yang tidak bisa operasi.

Dalam tulisan ini dibahas dua jenis peringatan dini tsunami, yaitu peringatan Bahaya Tsunami!, yaitu peringatan tegas bahwa tsunami pasti terjadi, dan Awas Tsunami! yaitu peringatan dini untuk memperingatkan kemungkinan adanya potensi tsunami. Meski belum ada istilah resmi di Indonesia, penulis mencoba membuat istilah yang ‘sejajar’ dengan yang ada di luar negeri seperti Amerika.

Peringatan Bahaya Tsunami!

Jika ada peringatan bahaya tsunami! berarti tsunami yang sangat berbahaya mungkin telah terbentuk dan dekat dengan daerah anda berada. Peringatan dibuat sesaat setelah terdeteksinya sebuah gempa yang lokasi dan kriteria besarnya memenuhi untuk menciptakan sebuah tsunami.

Peringatan dini juga menginformaskan perkiraan waktu datangnya tsunami untuk  setiap daerah tertentu. Diberikan juga perkiraan cakupan wilayah geografi yang bisa dicapai sebuah gelombang tsunami dalam hitungan jam.

Peringatan Awas Tsunami!

Awas tsunami! berarti ada kemungkinan terjadi  tsunami tetapi belum diverifikasi kepastiannya. Tsunami bisa terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu jam. Awas tsunami! – yang diumumkan pada saat bersamaan dengan peringatan bahaya tsunami!- memberikan tambahan informasi waktu yang mungkin dicapai sebuah tsunami yang bisa merambat dalam hitungan jam dalam mencapai sebuah area geografis tertentu.

Apa yang dilakukan pada saat Awas tsunami! diumumkan?

Yang harus Anda lakukan:

  • Segera hidupkan radio anda, atau televisi jika ada, untuk mendapatkan kabar terkini mengenai informasi tanggap darurat. Peralatan deteksi tsunami biasanya diletakkan di tepi pantai. Ingat, gempa bisa menjadi satu-satunya peringatan dini sebelum tsunami mencapai garis pantai.
  • Periksa persediaan tanggap bencana anda. Persediaan mungkin saja harus dibuang atau diganti.
  • Kumpulkan anggota keluarga dan tinjau rencana evakuasi. Yakinkan bahwa semua orang mengetahui segala potensi bahaya dan jalan untuk mencapai wilayah yang lebih aman.
  • Terlebih dahulu mengungsikan anggota keluarga dengan perhatian khusus (anak-anak, orang sudah tua, atau orang cacat) pantas dipertimbangkan.
  • Jika waktu mengijinkan, amankan benda-benda yang tidak terikat di sekeliling rumah atau kantor anda. Tsunami bisa menghanyutkan benda-benda lepas tak terikat. Ikatkan atau masukkan benda-benda tersebut ke dalam ruangan akan mengurangi resiko kehilangan atau kerusakan.
  • Bersiaplah untuk evakuasi. Tetap siaga akan sangat menolong untuk bergerak cepat ketika peringatan diumumkan.
  • Bawalah hewan peliharaan di dalam kandangnya dan lakukan kontrol langsung. Yakinkan persediaan untuk peliharaan selalu ada sekiranya evakuasi diperlukan.
  • Evakuasi peliharaan terlebih dahulu patut dipertimbangkan, khususnya jika binatang peliharaannya jumlahnya banyak atau berukuran besar. Menunggu hingga saat terakhir sangat riskan yang dapat membahayakan jiwa keluarga anda sendiri. Jika memungkinkan, pindahkan cadangan makanan ke tempat yang lebih tinggi. Jika anda menggunakan kendaraan kuda atau trailer untuk mengavakuasi binatang-binatang, ada baiknya evakuasi lebih awal daripada menunggu mengingat resiko kepadatan arus evakuasi yang mengakibatkan arus lambat dan sulitnya maneuver trailer apabila waktu yang semakin sempit.

Apa yang dilakukan ketika Peringatan Bahaya Tsunami! Diumumkan

Anda harus:

  • Segera hidupkan radio atau televisi untuk mendapatkan informasi terkini evakuasi.
  • Ikuti instruksi-instruksi yang diberikan pemerintah lokal. Mungkin saja rute evakuasi yang direkomendasikan berbeda dengan apa yang anda rencanakan, atau bisa saja anda disuruh untuk segera menuju tempat lebih tinggi. Ingatlah, pemerintah hanya akan mengumumkan peringatan bahaya tsunami! jika mereka mempercayai bahaya tsunami sudah mengancam.
  • Jika anda mendengarkan peringatan bahaya tsunami! resmi atau mendeteksi tanda-tanda tsunami, segera lakukan evakuasi. Peringatan bahaya tsunami diumumkan jika pemerintah yakin bahaya sudah nyata, dan mungkin saja waktu sangat sedikit untuk menyelamatkan diri.
  • Bawa cadangan persediaan bencana anda. Persediaan cadangan tersebut akan membuat anda lebih nyaman selama evakuasi.
  • Pergi sejauh mungkin ke arah dataran yang lebih tinggi. Anda harus menyadari, ada keterbatasan pemerintah untuk secara pasti memprediksi tinggi gelombang atau efek lokal dari tsunami. Menonoton tsunami dari pantai atau tebing sangat berisiko. Ingat, jika anda bisa melihat gelombang tsunami, maka sebenarnya anda terlalu dekat dan akan sangat sulit untuk menyelamatkan diri.
  • Anda bisa kembali ke rumah hanya jika petugas mengumumkan sudah aman. Tsunami bisa terdiri dari beberapa gelombang terus-menerus dalam beberapa jam. Jangan pernah berpikir bahwa setelah satu gelombang  tsunami, bahaya sudah berakhir. Gelombang berikutnya mungkin lebih berbahaya. Dalam beberapa kasus, ada orang yang selamat dari gelombang pertama dan kembali ke rumah atau ke tempat bisnisnya hanya untuk kemudian menjadi korban akibat gelombang ganas tsunami yang datang kemudian.
  • Jika anda melakukan evakuasi, bawa binatang peliharaan bersama anda. Tapi ingat, jika hal tersebut tidak aman bagi anda, maka itu tidak aman bagi binatang peliharaan anda.
  • Jika anda tidak bisa lolos dari sebuah gelombang, panjatlah atap rumah atau pohon, atau raih benda terapung dan bergantung disana hingga pertolongan datang. Sangat banyak orang yang selamat dengan  pilihan terakhir tersebut.

Apa yang dilakukan Jika Mengalami Gempa Kuat di Pantai.

Jika anda di pantai dan  merasakan sebuah gempa yang berakhir setelah 20 detik atau lebih panjang, anda sebaiknya:

  • Ikuti prosedur: Berlutut, Lindungi, pegang erat. Pertama sekali, anda harus melindungi diri sendiri dari bahaya gempa.
  • Jika goyangan berhenti, kumpulkan semua anggota keluarga dan segera menuju tempat yang lebih tinggi jauh ke arah daratan. Tsunami bisa datang dalam hitungan menit.
  • Hindarkan kabel-kabel listrik yang rubuh. Jauhkan diri dari bangunan-bangunan dan jembatan yang bergoyang selama gempa agar terhindar tertimpa benda-benda berat atau pecah belah,.

Cari informasi dari petugas-petugas tanggap darurat daerah mana saja yang sudah terkena tsunami atau mungkin akan terjadi tsunami. Hubungi kantor tanggap darurat, BMKG, Palang Merah, atau organisasi yang bisa dipercaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Jika anda berada di sebuah daerah yang berisiko terkena tsunami, anda harus:

  • Cari informasi apakah rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat yang sering dikunjungi berada pada area bahaya tsunami.
  • Anda sebaiknya mengetahui tinggi jalan rumah dari atas permukaan laut dan jarak dari tepi pantai atau wadah sumber air berbahaya lainnya ke rumah anda. Urutan evakuasi biasanya berhubungan erat dengan angka-angka ini. Jangan lupa melakukan hal yang sama untuk tempat kandang peliharaan anda serta padang rumput untuk makanan peliharaan.
  • Cari info tentang rute evakuasi dari rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat mana saja yang mungkin anda berada pada saat terjadi bahaya tsunami. Setiap meter masuk ke dataran dan ke tempat yang yang lebih tinggi sangat berarti. Anda harus bisa sampai dalam 15 menit ke tempat yang aman dari tsunami. Setelah bencana, jalan-jalan mungkin tidak akan bisa dilalui dan diblokir. Siapkan diri anda untuk pilihan berjalan kaki dalam evakuasi. Biasanya jalan setapak arahnya ke pedalaman daratan dan perbukitan sedang jalan raya sejajar dengan garis pantai. Ikuti rute evakuasi yang diterbitkan; ini akan membimbing anda untuk selamat. Petugas tanggap darurat resmi akan memberi informasi rute  dan tempat pengungsian yang aman.
  • Jika sekolah anak atau anggota kelurga anda berada dalam zona genangan tsunami, segera cari info rencana evakuasi sekolah. Cari tahu apakah pada saat terjadi peringatan tsunami, anak –anak harus dijemput di sekolah atau di tempat lain. Ingatlah, bahwa jalur telepon selama peringatan dan awas tsunami akan kelebihan beban dan jalur jalan menuju dan dari sekolah kemungkinan besar akan macet.
  • Lakukan latihan rute evakuasi. Pengenalan rute akan meningkatkan tingkat keselamatan anda. Anda harus bisa mengikuti rute keselamatan di malam hari atau dalam cuaca buruk. Dengan melakukan latihan akan membuat anda membuat respon yang benar dan mengurangi beban pikiran pada saat terjadi keadaan darurat yang sesungguhnya.
  • Tetap hidupkan radio atau televisi lokal agar tetap mendapat informasi tentang awas tsunami dan peringatan bahaya tsunami.
  • Periksa apakah rumah dan harta benda anda dilindungi asuransi. Sekiranya ada, sebaiknya lindungi ruma dan harta benda anda dengan asuransi.
  • Lakukan diskusi berkala dengan keluarga anda tentang tsunami. Setiap orang harus mengetahui apa yang harus dilakukan ketika tsunami terjadi. Mendiskusikan tsunami sebelumnya akan mengurangi ketakutan dan akan memberikan penghematan waktu selama keadaan darurat. Tinjau kondisi keamanan dan persiapan banjir keluarga anda.
  • Jika anda sedang mengujungi daerah rawan tsunami, cari informasi tentang evakuasi tsunami dan apa peringatan dini tsunami dari petugas hotel, motel, atau perkemahan. Adalah sangat penting untuk mengaetahui desain rute keselamatan sebelum peringatan diumumkan.

Berikut adalah video yang diterbitkan oleh Badan Survey Geologi Amerika Serikat yang memberikan pengetahuan tentang tsunami, dan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menghadapinya.

About Todung R Siagian

Bapak dari Juan, Mika, dan Jethro. Suami dari Theresia
This entry was posted in Tanggap Tsunami, Tsunami and tagged , , . Bookmark the permalink.

3 Responses to Tanggap Tsunami

  1. rahmat says:

    di mana kah terjadi gempa ini,dan berapa orang kah yg jadi korban,

  2. tengkudatuak says:

    salam kenal pak,

    kira-kira adakah kriteria khusus mengenai tempat aman saat evakuasi tsunami, misalnya tempat dengan tinggi minimum (diukur di atas permukaan laut) atau kriteria lainnya?

    • Todung R Siagian says:

      @ tengkudatuak: menurut petunjuk umum, biasanya ketinggian sekitar 30-40 meter dari permukaan laut sudah aman. Akan tetapi, ada nasehat yang pantas diikuti: sebisa-bisanya lari ke tempat yang jauh lebih tinggi. Semakin gelombang laut tidak terlihat, semakin baik.

Leave a reply to Todung R Siagian Cancel reply